Ade Armando Tak akan Cabut Pernyataan Soal Allah Bukan Orang Arab

Siswanto Suara.Com
Minggu, 24 Mei 2015 | 12:47 WIB
Ade Armando Tak akan Cabut Pernyataan Soal Allah Bukan Orang Arab
Ilustrasi Al Quran (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dosen Universitas Indonesia dan Universitas Paramadina Ade Armando menegaskan bahwa ia tidak akan mencabut pernyataan di media sosial Twitter dan Facebook tentang: “Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatNya dibaca dg gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues ….”

Seperti diketahui, Ade dilaporkan pengguna Twitter bernama Johan Khan, @CepJohan, ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (23/5/2015) lalu karena pernyataan Ade dianggap menistakan agama Islam. Johan melapor ke polisi karena Ade tidak mau minta maaf dalam waktu 1x24 jam atas pernyataan Ade.

Menurut Ade yang merupakan dosen komunikasi politik tersebut, tidak ada yang salah dari pernyataannya.

"Saya tidak akan mencabut pernyataan 'Allah bukan orang Arab', karena kalau saya mencabutnya berarti saya menganggap Allah orang Arab!"

Seperti biasa, netizens yang memiliki berbagai latar belakang kemudian bereaksi sedemikian rupa apabila keyakinannya merasa disinggung. Ada pro kontra netizens dalam menanggapi pernyataan Ade.

Pengguna Facebook bernama Shantoy Hades menulis:

"Yang menghibur sih yg komen. Ketauan kualitas keagamaannya lewat tutur yang dituliskan. Dalam agama sih ya, kalo ada yang dianggap salah ya ditegur bukan dicacimaki lantas merasa diri paling bener. Udah gitu kosakatanya ga relijius, serelijius yg dimaksud. Yang komen2 negatif pada bercermin dulu. Masa ngatain penistaan agama caranya nista juga."

Pengguna Facebook bernama Rezki Khainidar berkomentar bahwa seharusnya manusia tidak perlu marah-marah dalam merespons pernyataan Ade. Menurut dia, kemuliaan Allah tidak akan berkurang oleh sikap dan tindakan umat.

"Beragama kok pemarah.... Allah suka pada orang yang sabar. Jika ada orang yang (terasa) menantang reaksi emosional Anda, itu saatnya untuk bersikap sabar, sebagai kepatuhan kepada Allah. Allah takkan berkurang kemuliaanNya sedikitpun atas sikap dan tindakan makhluk ciptaanNya."

Sedangkan Anis Ilahi menilai pernyataan Ade tidak ada yang luar biasa. Ia juga mengatakan Ade tidak perlu mencabutnya.

"Menurut saya itu pernyataan biasa biasa saja, setuju tidak perlu dicabut Bang Ade Armando. Allah juga tidak akan tersinggung kok ... Dalam tradisi spiritualitas jawa juga ada istilah "manunggaling kawulo gustip" penanda tingginya spiritualitas seseorang."

Sementara itu, pengguna akun Facebook bernama Irda Yanti Tanjung menulis:

"Disini masalahnya dia ga menguasai bahasa indonesia aja... dia mau mengungkapkan sesuatu tapi salah pemilihan kata. Sebaiknya ya minta maaf atas kesalahan tsb, dan meralatnya. Mungkin bapak dosen yg terhormat ini harus banyak banyak belajar ilmu tafsir/ilmu bahasa lagi ya pa."

Pengguna Facebook lainnya yang tidak setuju dengan Ade, Hotmanurung Pardame, menambahkan:

Sepertinya anda sengaja bikin sensai supaya terkenal dan diperhitungkan oleh media,tapi dgn cara yg sangat tdk terpuji dgn merendahkan agama anda sendiri..juga telah menyamakan Allah SWT dgn makhluk ciptaan Nya' knp anda ini sangat benci dan dendam sekali dgn kaum muslim diseluruh Indonesia khususnya,saya yakin inilah yg anda senangi dengan memancing kemarahan org Islam dinegeri ini..sepertinya snda ini happy dgn adanya reaksi negative terhadap diri anda,mungkin anda ingin menjadi seorang tokoh yg kontroversial dgn menghinakan segala perilaku umat Islam.."

Ade diadukan ke polisi atas tuduhan penistaan agama, yakni Pasal 156 A dan atau Pasal 28 (2) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Kasus lafal Al Quran merupakan buntut peristiwa peringatan Isra Miraj di Istana Negara, Jumat (15/5/2015) lalu. Malam itu, qori Muhammad Yasser Arafat melantunkan Surah An-Najm 1-15 dengan langgam Jawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI