Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) sangat memaklumi lamanya hasil resmi penelitian terhadap beras yang diduga beras plastik oleh laboratorium Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM).
Pasalnya, menurut Kementan, untuk melakukan penelitian terhadap beras sangat dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi, sehingga hasilnya dapat diandalkan.
"Ya, yang namanya uji lab itu kan ada yang lebih cepat, tapikan terbatas, tapikan beras harus perlu detail," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementan, Yusni Emilia Harahap di Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2015).
Dia pun menambahkan, bahwa dalam melakukan penelitian terhadap sesuatu, BPOM memiliki standard Operating Procedur (SOP) tersendiri.
Dengan demikian, BPOM tidak bisa dibandingkan dengan laboratorium lembaga lainnya. Yusni pun merasa yakin bahwa BPOM sudah ketahui semua bahwa komponen apa saja yang perlu diteliti.
"Saya rasa BPOM punya SOP, punya standar, dan saya rasa dalam mengukurnya pun komponen apa yang diuji itu pasti sudah jelas," lanjut Yusni.
Meskipun begitu dia tidak mau menyebutkan bahwa hasil penelitian yang dikeluarkan oleh Lembaga swasta Sucofindo tidak detail.
Hanya saja menurutnya, apabila sesuatu diteliti lebih lanjut tentu akan menghasilkan sesuatu yang akurat.
"Oh ngga, saya tidak mengatakan seperti itu, tetapi bahwa perlu diuji lebih lanjut saya rasa sangat bisa dipahami, supaya nanti bisa lebih lengkap ya, uji labkan supaya lebih akurat lagi ya," tutupnya.