Hal yang Tak Disukai Carolina Marin di Jakarta

Yusuf Abdillah Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2015 | 23:48 WIB
Hal yang Tak Disukai Carolina Marin di Jakarta
Pebulutangkis putri Spanyol Carolina Marin. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat latihan bulutangkis nasional di Cipayung kedatangan tamu spesial, Carolina Marin, Juara Dunia 2014 asal Spanyol.

Caro, begitu ia biasa disapa, menjalani latihan bersama di pelatnas jelang keberangkatan ke Sydney untuk mengikuti kejuaraan Australia Open Super Series 2015 dilanjutkan dengan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 yang akan berlangsung di Jakarta, 2-7 Juni 2015.

Pemain kelahiran Huelva, 15 Juni 1993 ini berlatih bersama penghuni Pelatnas Cipayung seperti Linda Wenifanetri, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska dan sebagainya. Sama seperti atlet pelatnas, Caro juga berlatih dua sesi dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Selain latihan bersama, Caro juga menjalani program latihan khusus bersama pelatihnya, Fernando Rivas.

“Ini adalah kedua kalinya saya berlatih di Pelatnas Cipayung, tahun 2013 saya juga pernah latihan di sini. Saya senang latihan bersama di sini karena fasilitas latihannya cukup bagus. Lagipula di Spanyol saya tidak punya banyak sparring partner putri, lebih sering latihan dengan pemain putra, dan itu rasanya berbeda,” kata Caro, yang juga juara All England 2015.

“Latihan lagi di Cipayung rasanya seperti reuni buat saya, karena saya punya banyak teman di Indonesia. Pokoknya saya suka di Jakarta, kecuali macetnya, tidak tahan!” ungkapnya kepada Badmintonindonesia.org.

Caro berharap dengan kehadirannya di Pelatnas Cipayung, ia dapat berbagi pengalaman dengan pemain-pemain Indonesia.

“Selama latihan di Cipayung, saya berlatih bersama pemain-pemain Indonesia, mereka juga melihat bagaimana saya latihan dengan pelatih saya. Semoga ini dapat memberi semangat kepada pemain-pemain muda,” sebut pemain rangking tiga dunia ini.

Nama Caro memang tengah melejit lantaran rentetan prestasi gemilang yang ditorehnya beberapa waktu belakangan. Caro merupakan pemain termuda Eropa yang menjadi juara dunia pada usia 21 tahun. Tak berhenti sampai disitu, Caro mendobrak dominasi putri-putri Cina dengan merebut titel bergengsi All England 2015 dan Malaysia Open Super Series Premier 2015.

Deretan prestasinya ini tentu mengangkat nama Spanyol yang sebelumnya tak pernah terdengar di dunia perbulutangkisan. Caro tampaknya telah membuka mata Spanyol bahwa bulutangkis juga dapat mengharumkan nama bangsa, inilah yang kemudian membuat olahraga tepok bulu ini kian populer di Spanyol, disamping sepakbola. Saat menjadi juara dunia, Caro bahkan diundang oleh kerajaan Spanyol dan ia mendapat ucapan selamat langsung dari Ratu Spanyol. (PBSI)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI