Diwarnai Insiden, Rio Haryanto Raih Posisi 16 di GP2 Monaco

Yusuf Abdillah Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2015 | 21:50 WIB
Diwarnai Insiden, Rio Haryanto Raih Posisi 16 di GP2 Monaco
Pebalap GP2 Indonesia Rio Haryanto. [GP2.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pebalap nasional Rio Haryanto yang tergabung di tim Campos Racing menempati posisi ke-16 pada race pertama atau "feature race" seri ketiga lomba balap mobil GP2 Series 2015 di Sirkuit Monte Carlo, Monako, Jumat waktu setempat.

Posisi yang dicapai Rio Haryanto yang mendapat dukungan dari Pertamina ini meningkat tujuh posisi dari posisi startnya ke-23 pada lomba ini.

Pebalap asal Solo, Jawa Tengah, tersebut masuk garis finis dengan catatan waktu 59:03.453 dari 40 putaran, sedangkan rekan satu timnya pebalap asal Prancis Arthur Pic menempati posisi keempat dengan catatan waktu 58:30.181.

Posisi pertama ditempati Stoffel Vandoorne (ART Grand Prix) dengan catatan waktu 58:12.236, posisi kedua Alexander Rossi (Racing Engineering) dengan catatan waktu 58:18.660, sedangkan ketiga adalah pebalap tim MP Motorsport S Canamasas dengan catatan waktu 58:29.094.

Permulaan lomba kali ini diwarnai dengan penuh insiden. Pierre Gasly melakukan "jump start" dan memicu efek domino. Sejumlah pebalap di belakang Gasly kemudian mengalami "stall" dan posisi mereka memblokir lintasan sehingga formasi terpaks diulang.

Rio yang mengawali lomba dari grid ke-23 usai mendapat penalti dari babak kualifikasi harusnya diuntungkan dengan insiden di atas. Setidaknya, ada lima mobil lain yang terlihat akan memulai balapan dari "pitlane".

Namun, "race control" lantas menyatakan mereka harus kembali menempati grid semula tetapi percobaan start kedua juga dibatalkan karena banyaknya grid kosong dan beberapa mobil lagi-lagi mogok. Jarak tempuh lomba pun dikurangi dua lap menjadi 40 lap.

Rio memulai balapan ini dengan hati-hati. Ia melewati area "run-off" menuju tikungan pertama untuk menghindari kerumunan peserta. Bukan Monako namanya jika tidak ada mobil yang bersenggolan atau menabrak dinding pembatas.

Beberapa persaingan panas nampak berujung pahit. Mitch Evans dan Nick Yelloly pun terlibat dalam kecelakaan yang mendatangkan periode "virtual safety car" (VSC). Pada periode "safety car" biasa, sebuah mobil umumnya memandu barisan peserta dan berperan sangat vital terhadap strategi. Sekarang, para pebalap hanya dituntut menjaga catatan waktu mereka dan tidak banyak membantu Rio di Monte Carlo.

Periode VSC kedua yang singkat lalu menyusul berkat adanya sisa puing kecelakaan. Sementara itu, Rio di sepanjang lomba terhindar dari masalah yang dapat berujung pada kecelekaan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI