Suara.com - Kabar beras oplosan berbahan baku sintetis ternyata membawa berkah bagi pedagang beras lokal di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, karena konsumen segera beralih ke beras lokal karena mengonsumsi beras dari luar daerah dikhawatirkan mengandung kandungan sintetis.
"Katanya mereka khawatir, ada campuran beras sintetis jika membeli beras dari luar Bangkalan. Makanya penjualan beras lokal lumayan meningkat," kata pedagang beras di Pasar Ki Lemah Duwur, Bangkalan, Aminah, Jumat (22/5/2015).
Akibatnya, kini harga beras lokal naik dari Rp9.000 menjadi Rp11.000 per kilogram.
"Jadi ada kenaikan Rp2.000 per kilogramnya, tapi khusus beras lokal Bangkalan saja. Beras lainnya tetap," kata Aminah.
Tidak hanya pedagang, pengusaha gilingan padi di Bangkalan juga mengaku sejak merebaknya kabar beras plastik itu, kini warga Bangkalan yang menggiling sendiri gabah semakin meningkat, seperti diakui pengusaha gilingan padi di Desa Keleyan, Mattawi.
"Katanya takut untuk membeli beras dari luar Bangkalan, karena jika dikonsumsi, beras itu konon bisa membuat seseorang bisa kena penyakit ginjal," kata Mattawi.
Dinas Peternakan dan Pertanian Pemerintah Kabupaten Bangkalan merilis produksi beras lokal di wilayah itu mengalami surplus dan akan cukup memenuhi kebutuhan konsumsi beras warga Bangkalan.
Data Dinas Peternakan dan Pertanian Bangkalan menyebutkan pada 2014, produksi pertanian tanaman padi surplus hingga 53 ribu ton, dan setiap tahun meningkat 0,5 persen. (Antara)