Suara.com - Panglima militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengeluarkan pernyataan cukup mengejutkan mengenai para "manusia perahu" yang mendarat di Malaysia dan Indonesia bulan ini. Menurut sang jenderal, para manusia perahu itu disinyalir berpura-pura menjadi pengungsi Muslim Rohingya demi mendapatkan bantuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Mengisyaratkan bahwa sebagian besar korban mengaku dirinya sebagai pengungsi Rohingya dari Myanmar dengan harapan menerima bantuan dari UNHCR (badan PBB yang mengurusi pengungsi)," kata Jenderal Min Aung Hlaing dalam rapat bersama Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, hari Kamis (22/5/2015).
Jenderal Min mengutip pula sebuah laporan yang menyebutkan bahwa para "manusia perahu" berasal dari Bangladesh.
"Dia menekankan perlunya untuk menyelidiki negara asal mereka, bukan untuk menuduh negara (Myanmar)," begitu lanjut koran Myanmar memberikan. (Reuters)
Myanmar sebelumnya menyatakan menolak untuk menerima Rohingya. Selama bertahun-tahun Rohingya dimusuhi sebuah kelompok religi di sana. Kebencian itu mengatas namakan agama. Reuters mencatat Rohingya di Myanmar berjumlah 1,1, juta orang. Mereka dikucilkan.