Suara.com - Seperti apa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang akan dibangun di Indonesia? Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menyatakan ini akan lebih canggih dari yang dimiliki Jepang di Fukushima.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulitio Wisnubroto menjelaskan dengan sederhana teknologi yang digunakan oleh reaktor nuklir Daiichi di Fukushima, Jepang. Teknologinya generasi 2. Reaktor nuklir Fukushima padam karena terendam air tsunami.
"Itu memang ada kelemahan. Tapi tentunya kita akan memilih untuk 10 tahun mendatang, generasi 3 plus. Dari sisi keselamatan jauh lebih handal," kata Djarot saat berbincang dengan suara.com di Kantor Batan di Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2015).
Kata Djarot, generasi reaktor nuklir 3+ yang digunakan untuk PLTN Indonesia lebih tangguh saat menghadapi bencana alam seperti gempa. Selain itu sistem pengoperasiannya bisa dilakukan secara otomatis jika ada bahaya.
"Tanpa manusia bergerak pun dia secara alamiah bisa menghentikan dirinya sendiri (ketika dalam keadaan tak stabil)," jelasnya.
Selain itu limbah reaktor yang diproduksi sangat dikit. Dari sisi bahan bakar juga akan seefisien mungkin.
"Jadi bahan bakarnya minim, tapi energi yang dihasilkan lebih besar yang di Fukushima," paparnya.
Rencananya pemerintah akan memanfaatkan energi nuklir untuk keperluan pasokan listrik pada 2025. Salah satu yang akan dibangun adalah di Serpong, Tangerang Selatan.