Benarkah Indonesia Sudah Butuh Nuklir?

Jum'at, 22 Mei 2015 | 06:30 WIB
Benarkah Indonesia Sudah Butuh Nuklir?
Ilustrasi nuklir untuk listrik (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah menyatakan listri di Indonesia pada tahun 2025 dipasok melalui Pembangkit Listri Tenaga Nuklir (PLTN). Tahun ini proyek ambisius itu diklaim akan dimulai.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulitio Wisnubroto menyatakan Indonesia sudah butuh energi nuklir sebagai bahan bakar pasokan listrik sejak 10 tahun terakhir. Sebab reaktor nuklir rendah emisi dan sebagai solusi pembakaran fosil berlebih.

Hal itu dikatakan Djarot saat berbincang dengan suara.com di Kantor Batan di Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2015) siang.

Dia mengatakan energi fosil yang selama ini diandalkan Indonesia sudah diambang batas. Semisal minyak bumi yang hanya tersisa untuk persediaan belasan tahun. Sementara batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik sangat tidak ramah lingkungan.

"Kemudian kita mengklaim mempunyai potensi listrik dari panas bumi 29 gigawatt. Potensi dengan kenyataan, itu kan 2 hal yang berbeda. Terus kita mengklaim, kita daerah tropis, punya matahari sepanjang tahun sampai membuat kita hitam. Coba bayangkan, 1.000 megawatt itu setara dengan sepertiga DKI Jakarta ditutup panel surya. Terus angin, iya oke saja," papar lelaki lulusan teknik nuklir Jepang itu.

Kata dia, reaktor nuklir untuk PLTN pun mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangannya di antaranya soal keamanan. Selain itu pembangunan PLTN memakan waktu sampai 10 tahun.

"Dia itu biaya investasi lebih mahal," jelas lelaki berkacamata itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI