Suara.com - Temuan beras yang diduga mengandung bahan plastik di Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak mempengaruhi penjualan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
"Sampai saat ini pasokan beras masih normal-normal aja. Di atas 3.000 ton perhari. Kemarin juga masih 3.500 ton perhari. Sampai saat ini tidak ada pengaruh dari beras sintetis tersebut di pasar induk," kata Kepala Pasar Beras Induk Cipinang Eri Muhtasyid, Rabu (20/5/2015).
Eri menjamin pedagang beras di pasar induk tidak akan menjual beras yang diproduksi dengan bahan mengandung plastik.
"Kita kemarin sore juga sudah mengecek ke pedagang. Sampai saat ini pun tidak menemukan adanya beras palsu tersebut masuk ke pasar beras induk Cipinang," kata dia.
Eri menambahkan sejak marak pemberitaan beras plastik, beberapa instansi inspeksi ke Pasar Induk Cipinang untuk mengambil contoh.
"Sejak pagi (Rabu) banyak dinas-dinas terkait seperti Dinas UMKM, Dinas Pertanian sampai Polda Metro Jaya sudah melakukan investigasi ke sini,"kata dia.
Eri menambahkan polisi juga telah membawa sampel beras yang diambil dari sebagian pedagang.
"Dan sampel-sampel beras sudah dibawa, terutama beras yang berasal dari Karawang, jawa barat dan sekitarnya untuk dites di laboratorium polda dan dinas-dinas terkait," kata dia.
Eri mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam membeli beras di pasar. Dan kalau menemukan beras mencurigakan, dia berharap masyarakat segera melapor ke pihak yang berwajib.
"Beras yang baik jika dipegang itu agak keset. Kalau beras itu seperti kaca bening, itu perlu diwaspadai. Kalau masyarakat menemukan indikasi beras sintetis tersebut untuk melapor ke petugas atau instansi terkait yang dekat tempat tinggal," kata dia.