Beras Plastik Diduga Beredar di Kota Bekasi, Pakar Didatangkan

Siswanto Suara.Com
Selasa, 19 Mei 2015 | 15:04 WIB
Beras Plastik Diduga Beredar di Kota Bekasi, Pakar Didatangkan
Ilustrasi: Aktivitas pedagang beras di pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Resort Bekasi Kota akan mendatangkan ahli pertanian untuk memastikan apakah beras yang diamankan merupakan beras asli atau plastik.

"Itu perlu dicek, apakah beras palsu atau tidak. Soal beras palsu (plastik) itu kan baru omongan dari masyarakat, makanya perlu kita cek dulu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resort Bekasi Kota Ajun Komisaris Polisi Siswo kepada Suara.com, Selasa (19/5/2015).

Menurut informasi yang berkembang di masyarakat, kata Siswo, beras tersebut kalau dimasak, hasilnya berbeda dari biasanya.

"Tapi itu perlu dibuktikan dulu," katanya.

Pengecekan barang bukti beras yang diduga berbahan plastik itu akan dilakukan secepatnya.

Sejauh ini, kata Siswo, belum ada laporan dari warga yang melapor menjadi korban. Tapi, kalau nanti terbukti berasnya terbuat dari campuran plastik, polisi akan menindaktegas orang yang mengedarkannya.

"Walau tidak ada pelapor, kalau itu bahaya dan atas bukti laboratorium, kita tetap bisa menyeret pelaku," kata Siswo.

Kepolisian Sektor Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, hari ini, menutup kios di Pasar Mutiara Gading, Kecamatan Mustikajaya, yang disinyalir menjual beras sintetis.

"Dari kios itu, kita juga mengamankan seorang penjualnya bernama Sembiring beserta empat orang karyawannya untuk diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Gatot Suyanto.

Gatot mengatakan temuan tersebut berawal dari laporan warga dan sejumlah kabar yang beredar di media sosial Facebook dan Instagram.

Menanggapi kasus tersebut, Kepala Sub Bagian Humas Polres Bekasi Kabupaten Inspektur Polisi Satu Makmur mengatakan sejauh ini belum ada laporan yang masuk.

"Kan itu di Kota (Bekasi). Belum ada laporan yang masuk ke kita.

Makmur berharap jangan sampai kasus tersebut terjadi di Kabupaten Bekasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI