Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku masih sering berkomunikasi dengan Retno Listyarti, walaupun telah menginstrusikan mencopotnya dari kursi Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta.
"Dia sering SMS saya, Whatsapp saya kok. Kalau WA kan kalian enggak bisa bikin berita. Kalau datang bawa surat kan bisa bikin berita," ujar Ahok di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa. (19/5/2015).
Ahok mengatakan, komunikasi yang dilakukan Retno hanya untuk menyampaikan permohonan maaf, lantaran saat SMAN 3 melaksanakan ujian nasional pada Selasa (14/4/2015), Retno malah pergi ke SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat, yang sedang ditinjau oleh Presiden Joko Widodo.
"Ya beliau waktu itu sudah nyatakan beliau salah, mengakui salah. Nah terus waktu itu dia juga nyebut, sebetulnya bahwa dia dipanggil Mendikbud. Nah kita lihat Mendikbud juga enggak kenal kok udah ketemu gitu," terang Ahok.
"Nah terus saya juga berpikir kenapa tidak pakai seragam kepala sekolah. Walaupun hari itu kan ujian nasional, beliau berargumentasi, kan saya mau memperjuangkan kebocoran ujian, nah saya sekarang lagi berfungsi sebagai Sekjen (Federasi Serikat Guru Indonesia) yang didirikan di tahun 2011. nah itu enggak pernah terdaftar di DKI juga," tambah Ahok sambil menirukan isi percakapan antara dirinya dengan Retno.
Ahok menerangkan, kepala sekolah itu bukan jabatan maupun kedudukan struktural, melainkan tugas kepsek adalah tugas tambahan dari seorang guru.
Ketika ditanya terkait surat protes yang diajukan Retno pada Senin (18/5/2015), Ahok mengaku masih belum menerima surat itu.
"Saya belum baca, mungkin masih diproses, diketik. mungkin baru hari ini (surat itu disampaikan ke saya)," kata Ahok.