Cerita Etnis Rohingya di Nepal Lebih Beruntung

Selasa, 19 Mei 2015 | 14:31 WIB
Cerita Etnis Rohingya di Nepal Lebih Beruntung
Anak-anak etnis Rohingya di Kuala Langsa [suara.com/Alfiansyah Ocxie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Di Nepal, mereka tidak melihat perbedaan antara Hindu atau Muslim," kata Miya.

"Di Myanmar, muslim hanya menjadi sasaran kejatan," Hassan menambahkan.

Lebih baik di Nepal daripada meregang nyawa di Myanmar

Namun itu jauh lebih baik. Sebab di Myanmar, Rohingya tidak diakui dan dirawat oleh pemerintah. Mereka kelaparan dan dianiaya oleh warga sekitar tempat mereka tinggal.

"Banyak dari mereka telah tewas. Mereka yang tetap, menderita kekurangan gizi dan kelaparan, terserang penyakit fisik dan mental yang berat. Belum lagi mereka diskriminasi dan penganiayaan," cerita Silvia, seorang peneliti HAM di Myanmar.

Mereka yang tidak kuat hidup di Myanmar inilah yang lari ke laut Indonesia dan Malaysia. Mereka berpotensi tewas di tengah laut. Dalam beberapa pekan terakhir, kuburan massal telah ditemukan di hutan lebat di Thailand dan Malaysia. kuburan itu milik Rohingya. (TIME)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI