Suara.com - Belakangan ini muncul isu akan ada demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran pada Rabu (20/5/2015) atau bertepatan dengan hari peringatan Kebangkitan Nasional. Kabarnya, mereka akan menuntut Presiden Joko Widodo turun dari kursi RI 1.
Untuk mengamankan peringatan Kebangkitan Nasional sekaligus mengantisipasi unjuk rasa, Polda Metro Jaya telah menyiagakan sekitar 7.610 anggota.
"Terdiri dari Polda Metro sebanyak 3.250, jajaran polres sebanyak 2.200, dari Kodam Jaya sebanyak 300, dan dari Pemda DKI ada 222 personil, Brimob Polri ada 1.500," demikian dikatakan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, Selasa (19/5/2015).
Unggung mengatakan petugas keamanan akan disiagakan di sekitar Istana negara, Bundaran Hotel Indonesia, dan DPR RI.
"Kekuatan yang akan dikerahkan untuk pengamanan besok, sesuai dengan silaturahmi yang dilakukan sebelumnya di mapolda yaitu ada BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) seluruh Indonesia," kata Unggung.
Unggung mengatakan aparat akan menggunakan cara yang persuasif dalam merespon unjuk rasa. Anggota dilarang membawa senjata api.
"Penggunaan pengamanan kepolisian saya tekan kan tidak ada yang membawa senjata api. Provost akan mengecek anggota," katanya.
Tapi, Unggung juga berharap para mahasiswa yang akan demo untuk tertib.
"Silakan menyampaikan aspirasinya, namun kami imbau untuk tertib. kita siap memberikan pelayanan," kata Unggung.