Suara.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membalas tudingan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral.
"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya, Senin (18/5).
SBY juga meminta Sudirman Said untuk mengklarifikasi pernyataan yang dianggapnya sudah menyerang. Masih lewat akun Twitter, SBY memastikan telah membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memberantas kejahatan dan penyimpangan.
Lebh lanjut SBY menanggapi soal pembubaran Petral. "Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis SBY.
SBY juga memaparkan sudah berbicara dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan 5 mantan menteri terkait untuk mengetahui masalah usulan pembubaran Petral.
"Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu," kata SBY.
SBY menyesalkan adanya pernyataan dari Sudirman Said dan menyebut dirinya sudah difitnah.
"Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan," kata SBY.
"Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang masih saya miliki," papar SBY.
Dalam kesempatan yang sama, SBY mempertanyakan mengapa pemerintahannya kerap disalahkan oleh pemerintahan saat ini.