Kepsek Dipecat karena Dianggap Keluyuran, Djarot: Ini Kok Ribut

Senin, 18 Mei 2015 | 16:59 WIB
Kepsek Dipecat karena Dianggap Keluyuran, Djarot: Ini Kok Ribut
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat melakukan sidak ke Biro Umum Pemprov DKI, Jumat (15/5/2015). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku heran, pemecatan Retno Listyarti dari jabatan Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman, diributkan.

"Ini kok ribut, kepsek itu kan tugas tambahan, tugas utamanya ya guru. Aku heran kok kepala sekolah kita itu bisa geger gitu lho," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/5/2015).

Seperti diketahui, tidak terima dengan pencopotan, Retno melayangkan surat protes ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Lalu, dengan didampingi pengacara dari LBH Jakarta, Retno akan mengadu ke lembaga Ombudsman Republik Indonesia dan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara.

Mantan Wali Kota Blitar meminta Retno menyadari tugasnya sebagai guru. Saat ini, Retno menjadi guru di SMAN 13.

"Dia (Retno) harus sadar bahwa tugas utamanya itu ya mengajar bahwa itu adalah tugas tambahan kepsek dan setiap hari dia harus siap dievaluasi," kata Djarot.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta menginstruksikan Dinas Pendidikan DKI untuk mengeluarkan sanksi kepada Retno karena ketika SMAN 3 melaksanakan ujian nasional pada Selasa (14/4/2015), Retno malah pergi ke SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat, yang sedang ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Ahok, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Menurut Ahok, perilaku Retno yang memilih melayani wawancara salah satu stasiun televisi swasta ketimbang mengawasi ujian muridnya merupakan kesalahan besar.

Kemarin di LBH Jakarta, Retno klarifikasi atas tudingan yang menyebutkan dia meninggalkan tugas saat ujian nasional.

Retno mengatakan saat itu, dia diundang menjadi narasumber di acara talk show yang berlangsung di SMAN 2 oleh salah satu stasiun televisi swasta.

"Pagi-pagi saya datang ke sekolah dan meminta wakil bidang kurikulum handle UN. Sebelumnya saya datang acara talk show di SMA 3, tapi tempat dipindah ke sekolah SMA 2," kata Retno.

Sekretaris Federasi Serikat Guru Indonesia itu menambahkan kehadirannya ke acara talk show tersebut ketika itu hanya sekitar 10 menit. Menurut dia, ketika diwawancara stasiun televisi, dia membicarakan soal kebocoran ujian nasional.

"Setelah talk show saya langsung kembali ke sekolah. Saya tiba di SMA 3 pukul 07.26 WIB dan ambil alih pelaksanaan UN," ujarnya.‎

REKOMENDASI

TERKINI