Suara.com - Kasus penelantaran anak yang dilakukan pasangan suami istri Utomo Permono dan Nurindria Sari di rumahnya yang berlokasi di Cluster Nusa Dua, Blok E, Perumahan Citra Gran Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, tengah menarik perhatian publik.
Kasus ini bermula ketika seorang anak lelaki berusia delapan tahun berinisial AD selama satu bulan tidak diizinkan masuk ke dalam rumah. Tak ayal, kondisi AD yang tak memiliki tempat berteduh, menarik uluran tangan tetangga yang merasa iba kepadanya.
Belakangan, Polda Metro Jaya menetapkan orangtua AD, sebagai tersangka kepemilikan narkoba jenis sabu. Faktor inilah yang diduga memicu Utomo dan sang istri melakukan tindakan semena-mena terhadap AD dan keempat anaknya yang lain.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan psikolog anak, Efnie Indrianie, yang mengatakan bahwa pada mereka yang memiliki adiksi terhadap narkoba, akan timbul keinginan untuk terus-menerus mengonsumsi barang haram tersebut. Efeknya, sistem lindik di otak kecil akan terganggu.
"Lindik itu berfungsi mengendalikan feeling atau perasaan, jika terganggu maka orang menjadi kurang memiliki empati. Makanya orangtuanya tega membiarkan anaknya di luar dan justru tetangganya yang lebih care," ujar Efnie kepada Suara.com, Senin (18/5/2015).
Lalu bagaimana dampaknya bagi tumbuh kembang anak?
Efnie berujar bahwa anak yang mengalami perlakuan kasar atau ditelantarkan oleh orang tua akan mengalami gangguan pada tumbuh kembangnya. Terlebih AD, yang berjenis kelamin lelaki, membutuhkan figur identifikasi yang biasa diperoleh dari sosok sang ayah.
"Ketika dia memiliki orangtua yang adiksi terhadap narkoba, tentu dia tidak memiliki figur identifikasi sehingga mengganggu tumbuh kembangnya. Dia tidak tahu bagaimana harus bersikap, bertutur kata dan mengasihi, karena tidak dia dapat dari sosok ayahnya," imbuhnya.
Apa Jadinya Kelak Kalau Anak Ditelantarkan Orang Tua?
Senin, 18 Mei 2015 | 14:33 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
45 Persen Remaja Indonesia Jadi Korban Kekerasan Emosional, Pelakunya Teman Hingga Ortu Sendiri
07 Oktober 2024 | 20:56 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI