Suara.com - Politisi Senior PDI Perjuangan Pramono Anung meminta supaya tidak ada intervensi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait reshuffle kabinet.
Dia menegaskan kalau reshuffle menteri di kabinet Jokowi adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden.
"Presiden yang paling tahu. Tidak perlu didorong-dorong atau ditarik-tarik," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Meski demikian, Pramono mengatakan kritik dan saran dari pihak luar memang penting bagi jalannya pemerintahan yang baik.
Menurutnya penentuan dan penilaian kinerja menteri berada di tangan presiden.
"Presiden tentunya sudah dengar pertimbangan dan masukan baik itu di parlemen, masyarakat, pakar, dan sebagainya. Presiden dan wapres tahu kebutuhan di pemerintahan karena saat ini banyak yang mengkritisi pemerintahan," kata dia.
Seperti diberitakan, Jokowi selalu mengelak saat ditanya mengenai rencana penggantian posisi di Kabinet Kerja.
Tidak terkecuali saat Jokowi usai memberikan sambutan di acara Rakernas PAN di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu malam (6/5/2015).
Bukannya menjawab serius, Jokowi malah menanggapi pertanyaan soal reshuffle dengan guyon.
Saat ditanya siapa menteri yang menjadi sorotannya selama masa Pemerintahan yang berjalan sekitar tujuh bulan ini, dia enggan menjelaskan dan malah menimpali dengan candaan.