Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai sudah selayaknya Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jakarta, Retno Listyarti dipecat. Ahok menilai Retno lebih mementingkan statusnya sebagai Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia.
"Dia (Retno) nyata-nyata berargumentasi, dia berfungsi sebagai sekjen organisasi lebih penting daripada Kepsek," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/5/2015).
Suami Veronica Tan itu menilai Retno tidak bisa diberikan jabatan tambahan sebagai kepala sekolah, Namun saat sudah dipecat sebagai kepala sekolah, Ahok memberikan keluwesan kepada Retno untuk bisa dengan leluasa memberikan pandangannya terhadap pemerintahan.
"Berarti Anda tidak bisa saya kasih tugas tambahan sebagai kepsek. Saya baik kok kepada Bu Retno, kalau Anda sudah sibuk mengurusi LSM mau ke (wawancara) TV atau ke mana ya silahkan," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu berpesan agar Retno dapat menjadi guru yang baik terhadap anak didiknya.
"Tetap jadi lah guru yang baik tapi jangan jadi kepsek lagi. Kalau dia mau main politik ya silahkan saja. Kepala sekolah bukan jabatan. Bukan hak atau jabatan. Kepsek hanya tugas tambahan bagi seorang guru," tegas Ahok.
Untuk diketahui, pemecatan Retno bermula dari intruksi yang diminta oleh Ahok kepada Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman untuk memberikan sanksi kepada Retno. Sebab saat SMAN 3 melaksakanan ujian nasional pada Selasa (14/4/2015), Retno malah pergi ke SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat, yang sedang ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Ahok, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Menurut Ahok, perilaku Retno yang memilih melayani wawancara salah satu stasiun televisi swasta ketimbang mengawasi ujian muridnya merupakan kesalahan besar.