Suara.com - Seorang buronan asal Rusia ditangkap di Kamboja. Berita itu besar, lantaran buronan berkulit putih ini menggelapkan uang sebesar USD 175 juta atau sekitar Rp2,2 triliun.
Nama buronan itu Sergei Polonsky. Dia ditangkap Jumat (15/5/2015) kemarin dan langsung dideportasi dari Kamboja, Minggu (17/5/2015) pagi ini.
Dengan tangan terborgol, Polonsky menuju bandara bersama perwakilan pemerintah Rusia. Sebab dia tinggal secara ilegal di Kamboja dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Seperti dilansir Gurdian, Pejabat imigrasi Kamboja, Ouk Hey Sela mengatakan Polonsky ditangkap di kota pesisir Kamboja selatan, Sihanoukville. Polonsky mempunyai visa kadaluarsa selama 2 tahun.
Taipan real estate itu didakwa di Rusia Juni 2013 lalu dengan tuduhan penggelapan uang USD 175 juta dari 80 investor properti. Polisi Kamboja pertama kali tahu keberadaan Polonsky November 2013. Sebab sejak itu Interpol menyatakan Polonsky sebagai buronan.
Lalu April 2014, pengadilan tertinggi Kamboja memutuskan Polonsky yang sudah ditangap sejak November 2013 itu tidak dapat dikirim kembali ke Rusia. Sebab kedua negara tidak memiliki perjanjian ekstradisi. Setelah dideportasi, Polonksy tidak akan diizinkan untuk kembali ke Kamboja.