Suara.com - Petugas KBRI kini sudah berhasil menemui dan bakal mendampingi 16 WNI asal Riau dan Kepulauan Riau yang diduga disandera oleh perusahaan yang mempekerjakan mereka di Phnom Penh, Kamboja.
Keterangan yang diterima suara.com, Sabtu (16/5/2015), dari dari Direktur Perlindungan WNI Mohamad Iqbal menjelaskan, kalau KBRI setempat sudah menerima laporan soal 16 WNI sejak 11 Mei 2015.
KBRI di Phonm Penh kini telah bertemu dengan perwakilan perusahan untuk meminta klarifikasi.
Dari klarifikasi tersebut, KBRI mendapat informasi kalau belasan WNI itu dituduh menggelapkan uang sekitar Rp2,1 miliar.
“Tertuduh berjumlah 17 orang, dimana satu orang (telah) melarikan diri dengan membawa paspor pribadinya,” kata Iqbal.
“Mereka tidak disandera, tetapi ditempatkan di shelter perusahaan untuk diserahkan ke aparat malam ini atau besok (Minggu 17 Mei 2015) jika tidak mengganti uangnya,” tambah Iqbal.
Para WNI tersebut masuk ke Kamboja dengan paspor san dan visa turis yangs udah diganti dengan visa kerja, namun kini disita oleh perusahaan bersangkutan.
“Paspor mereka disimpan perusahaan. Paspor akan diberikan kalau mereka cuti atau ke luar negeri,” jelas Iqbal lagi.
Sedangkan WNi yang melarikan diri, Jefry Sun, kini tengah dalam pengejaran kepolisian Kamboja.