Renovasi GOR Rawamangun Dianggarkan Rp400 M, Ahok: Gila Mereka

Jum'at, 15 Mei 2015 | 12:11 WIB
Renovasi GOR Rawamangun Dianggarkan Rp400 M, Ahok: Gila Mereka
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, pada pertengahan tahun ini akan melakukan renovasi Gelanggang Olahraga (GOR) Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur. Anggaran yang akan dihabiskan untuk tempat yang bakal digunakan sebagai salah satu venue Asian Games 2018 ini mencapai ratusan miliar.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Zaenal Soelaiman, sebelumnya menerangkan bahwa perbaikan GOR Velodrome tersebut menggunakan anggaran multiyears.

"Kita akan renovasi sesuai standar OCA (Olympic Committee of Asia). Itu syarat mutlak dalam penyelenggaraan Asian Games. Nanti biayanya multiyears, ditargetkan selesai dalam dua tahun. Anggaran untuk perencanaan Rp9 miliar, untuk bangunannya kurang lebih Rp400 miliar," kata Zaenal, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/5/2015) lalu.

Belakangan, demi mengetahui bahwa anggaran yang dihabiskan untuk proyek itu ternyata cukup besar, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merasa geram.

"Iya. Gila itu Rp400-an miliar. Masuk akal nggak? Tapi emang gila aja mereka ini. Dinas Olahraga, (Dinas) Pendidikan, itu aneh-aneh aja. Termasuk PU," ucap Ahok dengan nada kesal, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Dengan banyaknya anggaran yang dinilainya tidak masuk akal, ke depan Ahok mengaku bahwa pihaknya akan mengunci peng-input-an ke dalam sistem e-budgeting jika tidak ada harga satuannya.

"Kita udah mulai kunci bertahap ini. Tahun lalu kan nggak mau masukin. Ketahuan kan, 2013 kan nggak mau masukin e-budgeting ngotot. (Tahun) 2013 hilang, 2014 saya bikin. 2014 mau masukin, nolak. Saya tunggu sampai akhir tahun. Akhir tahun saya masukin semua, ketahuanlah mereka beli UPS, sewa mobil, (segala) yang nggak masuk akal gitu lho," papar Ahok.

"(Untuk) 2015, kalau nggak ada e-budgeting, saya nggak mau masukin. Saya panggil konsultan. Saya cek lagi mark-up. Ya udahlah, waktunya kan pendek. Saya terima dulu, tapi saya mau potong. Di APBD nanti saya mau pindahin ke yang lain," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI