Suara.com - Kepada polisi, Utomo Permono, ayah yang diduga menelantarkan anaknya, mengaku sebagai lulusan S2 dan sekarang mengajar di Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
"Utomo Permono, pekerjaan dosen teknik industri Sekolah Tinggi Teknologi Muhamadiyah Cileungsi," kata Kasubnit I Jatanras Komisaris Polisi Budi Towoliu di Polda Metrojaya, Jakarta, Kamis (14/5/2015).
Sedangkan istri Utomo, Nurindra Sari, mengaku merupakan sarjana ekonomi. Sekarang dia hanya menjadi ibu rumah tangga. Suami istri ini tinggal di Perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua, Blok E.
Kedua orangtua itu kini diperiksa di Polda Metrojaya karena diduga menelantarkan AD, anak ketiga. AD dan keempat saudara perempuannya kini diamankan di safe house milik negara karena mereka mengalami trauma secara psikologis.
Budi tidak habis pikir, kenapa peristiwa itu bisa terjadi, apalagi Utomo dan Nurindra merupakan orang terpelajar.
Budi mengatakan polisi akan menyelidiki kasus tersebut. Polisi menemukan banyak kejanggalan di rumah Utomo. Misalnya, rumah pasangan suami istri itu terlihat jorok, pakaian dan barang-barang dibiarkan tak tertata di berbagai tempat.
"Kita nggak tahu kenapa. Tapi kita akan periksa," kata Budi.
Kasus ini bermula dari laporan warga. AD sudah sekitar satu bulan terakhir ditelantarkan orangtuanya. Hampir tiap malam dia terpaksa tidur di pos jaga. Sedangkan siang hari ia berkeliling komplek dengan sepedanya, sejak tak diizinkan masuk ke rumah oleh orangtuanya. Hal itu diketahui, ketika beberapa warga menanyakannya. Selain tidak diizinkan masuk rumah, AD juga sudah tidak bersekolah sejak sebulan lalu.
Kepada KPAI, Kementerian Sosial, dan polisi, Utomo membantah telah menelantarkan anak. Menurut dia, tindakannya merupakan bagian dari mendidik anak. Istri Utomo malah menuding justru tetangganya yang salah.
Tapi, hasil pemeriksaan polisi akan membuktikannya.