Suara.com - Front Pembela Islam ikut bersuara menanggapi maraknya prostitusi online dan pelacuran kelas atas yang melibatkan artis dan model.
Ketua FPI Jakarta Habib Salim Alatas atau Habib Selon mengatakan meski prostitusi kembali marak, belum ada rencana razia tempat-tempat mesum dalam waktu dekat. Mereka berharap polisi turun tangan menanganinya.
"Ya kita serahkan dulu kepada pihak yang berwenang, pihak yang berwajib yang menangani kasus seperti ini. Dan kemudian kalau memang pihak tertentu tidak menjalankan tugasnya, jangan salahin kalau masyarakat bergerak sendiri-sendiri (untuk merazia)," ujar Selon kepada suara.com, Kamis (14/5/2015).
Selon mengatakan saat ini FPI terus memantau perkembangan dan penanganan kasus prostitusi di lapangan. Sejauh ini, kata Selon, kinerja polisi dan Satpol PP cukup baik.
"Kita masih mantau terus, selama ini kan aparat sudah bagus kerja tangkep-tangkepin, banyak gerebek, ya kita dukung aja aparat, pemerintah pihak kepolisian maupun Satpol PP, ya kita dukung aja dulu," kata Selon.
FPI juga berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika cepat memblokir situs-situs porno dan menindak operator serta germonya. Kominfo, katanya, juga harus bertindak dalam kasus marak SMS mesum.
"Ini kan seharusnya Menkominfo, harus blokir, harus bikin sanksi.orang yang menawarkan seperti itu (esek-esek) di online, jadi harus peka," kata dia.