Tangis Saat 'Si Jambul Kuning' Pergi

Kamis, 14 Mei 2015 | 14:45 WIB
Tangis Saat 'Si Jambul Kuning' Pergi
Warga serahkan burung kakatua jambul kuning di BKSDA DKI Jakarta [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak masyarakat yang menyerahkan Kakatua Jambul Kuning karena sudah sadar jika hewan ini dilindungi. Suasana tangis sering menghiasi pengembalian buruh lucu itu.

Pejabat Polisi Hutan BKSDA DKI Davis Purnawan bercerita harus bersabar saat menjemput kakatua dari pemiliknya. Sebab tak sedikit pemilik berat melepas hewan kesayangannya itu.

"Pas diserahkan, ada pemilik yang sampai menangis. Karena Ibu-ibu yang di Bambu Apus, meliharanya sudah lama, 41 tahun memelihara kakatuanya," kata Davis saat berbincang dengan suara.com di kantor BKSDA DKI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (14/5/2015).

"Saya sampai tunggu 1 jam karena ibunya nangis pas nyerahin Kakatuanya ke kita. Nggak Ibu-ibu, nggak bapak-bapak semua sedih, tidak ada yang nggak sedih," tambah Davis.

Undang-undang tidak memperbolehkan setiap warga memelihara hewan yang dilindungi. Terlebih semenjak terbongkarnya kasus penyulundupan kakatua jambul kuning di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Banyak warga yang tergerak untuk menyerahkan hewan peliharaan tersebut kepada negara.

"Tapi mau bagaimana lagi, kan di undang-undang juga diatur bahwa kakaktua jambul kuning hewan yang dilindungi harus diselamatkan," kata dia.

"Itu dia mas, ada suka dukanya saat mengevakuasi kakaktua dari pemilik," sambung Davis.

Hal itu juga dialami Endah (41) dan Edi (43). Pasangan suami istri itu hari ini menyerahkan Kakaktua kesayanganya ke BKSDA DKI Jakarta.

Endah mengaku jika anaknya Qiandra yang masih berumur 4 tahun sempat menangis saat orangtuanya menyerahkan Kakaktua yang diberinama Ronald ke BKSDA DKI.

"Tadinya anak saya nangis, yang kecil. Tadi kan dirayu, kasian biar bisa ketemu sama temen-temannya. Kan pernah diajak ke kebun binatang, banyak kakatua jambul kuning sama kaya yang dipelihara di rumah," kata Endah.

Dia juga sengaja mengajak Qiandra dan kakak perempuannya untuk langsung menyerahkan si Ronald ke petugas Polhut BKSDA. "Makanya anak saya diajak biar tahu. Kan banyak juga yang udah diserahkan," kata Endah.

Saking sayangnya kepada Ronald, sang suami Edi sempat membujuk kakaktua kesayanganya itu masuk ke dalam kandang. Namun, kakatua jambul kuning itu masih ingin berada di pundak majikannya. Petugas pun sempat membantu Edi untuk memasukan Ronald ke kandang yang telah disiapkan.

"Ayo Ronald kamu masuk, nih banyak temen-temen kamu. Ayo masuk kandangnya, Ronald," suruh Edi.

Edi juga sempat meminta petugas untuk benar-benar merawat Ronald sebelum dilepaskan ke habitatnya.

"Ronald kamu hati-hati ya. Ini dilepas liarkan ke habitatnya kan pak? Jangan ditangkarkan di kebun binatang, saya kasihan. Titip ya pak si Ronald," katanya.

"Kita karantinakan dulu sebelum dilepas liarkan," Jawab Davis.

REKOMENDASI

TERKINI