Suara.com - Pengiriman short message service (SMS) bernada mesum dan berisi ajakan kencan biasanya dilakukan secara acak. Penerimanya bisa siapa saja, termasuk Pelaksana Tugas Kepala Bidang Humas Polda Metrojaya Ajun Komisaris Besar Purbaya.
"Dulu pernah (terima), bahkan saya diminta menghubungi nomor PIN segala macem untuk kencan," kata Purbaya kepada suara.com, Rabu (13/5/2015).
Tak hanya nomor ponsel yang dikirimi pesan bernada mesum, Facebook Purbaya pun mendapat undangan kencan.
"Tapi, saya tidak layani, cuekin aja," kata Purbaya.
Pesan yang masuk ke ponselnya tak hanya ajakan kencan, terkadang juga informasi menjadi pemenang undian berhadiah.
SMS penipuan itu pernah membuat Purbaya kesal. "Saya pernah kesal, katanya saya dapat undian, lalu saya balas, buat anda saja semua itu, saya tidak butuh," katanya.
SMS mesum menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir setelah bisnis pelacuran lewat media online banyak yang terbongkar. Misalnya bisnis esek-esek lewat Twitter yang melibatkan Tata Chubby, kemudian pelacuran ABG yang dikendalikan dari Apartemen Kalibata City, terakhir terbongkarnya prostitusi yang melibatkan sejumlah artis.
Kemarin, Selasa (12/5/2015), di Istana Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengungkapkan pengalamannya menerima pesan singkat di telepon berisi kata-kata mesra dan promosi pelacur.
JK tidak tahu siapa pengirimnya. Setelah menerimanya, biasanya dia langsung menghapus.