Ilmuwan: Gempa Kedua Nepal Bagian dari Reaksi Berantai

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 13 Mei 2015 | 08:07 WIB
Ilmuwan: Gempa Kedua Nepal Bagian dari Reaksi Berantai
Seorang perempuan di Sankhu, Nepal yang terluka akibat gempa. (Reuters/Navesh Chitrakhar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter yang mengguncang Nepal, hari Selasa (12/5/2015), 17 hari pasca gempa 7,8 skala richter, merupakan bagian dari reaksi berantai di titik seismik, demikian kata ilmuwan.

Ibarat kancing baju yang terbuka satu persatu, gempa besar memindahkan tekanan ke bagian patahan lainnya, menciptakan gempa besar lainnya.

"Gempa-gempa bumi besar seringkali diikuti dengan gempa-gempa lainnya, terkadang dengan kekuatan sebesar gempa yang pertama," kata pakar vulkanologi University of Portsmouth, Inggris, Carmen Solana.

"Ini karena pergerakan yang ditimbulkan gempa pertama menambah tekanan ekstra pada patahan lain dan menyebabkannya tidak stabil," katanya kepada Science Media Centre.

"Ini adalah reaksi berantai," lanjutnya lagi.

Sementara itu, profesor tektonik di Open University Inggris Nigel Harris mengatakan bahwa pasca gempa pertama yang terjadi 25 April lalu, gempa susulan bergerak kurang lebih ke arah tenggara.

Titik gempa tanggal 25 April dan 12 Mei berada di tempat dangkal. Dengan demikian, goncangan tanahnya lebih kencang daripada jika pusat gempat berada di kedalaman. (CNA)

REKOMENDASI

TERKINI