17 Tahun Reformasi, Wagub DKI: Telusuri Penculikan 1998

Selasa, 12 Mei 2015 | 15:17 WIB
17 Tahun Reformasi, Wagub DKI: Telusuri Penculikan 1998
Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Suara.com/Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan perlunya penuntasan kasus penculikan dan kekerasan yang terjadi pada 1998 lalu yang mengawali proses reformasi.

Djarot bahkan merasa aneh kalau aparat penegak hukum hingga kini belum berhasil mengungkap pembunuh, maupun otak dibalik penculikan saat tragedi 1998 berlangsung.

"Itu harus ditelusuri (penculikan dan pembunuhan yang terjadi 1998). Kan aneh, ada yang meninggal, ada yang terluka, terus yang tanggung jawab siapa? Ngga ada," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Mantan Wali Kota Blitar itu bahkan menyarankan, agar pihak keluarga penculikan dan kekerasan dapat berkoordinasi dan duduk bersama kepada pihak yang diduga otak dari kerusuhan Mei 1998.

"Rekonsiliasi it's okay. Itu harus. Supaya kita bisa mengubur masa lalu dan untuk masa depan yang lebih baik. Tidak boleh saling dendam kesumat ya. Tetapi yang bertanggung jawab itu harus lah. Kalau rekonsiliasi itu harus supaya kita tidak terjebak mundur terus ya. Harus (melihat) ke depan," jelas Djarot.

Seperti diketahui sejumlah kasus kekerasan terjadi sepanjang 1998 baik penculikan maupun tindak kekerasan yang berujung pada lahirnya reformasi.

Kasus kekerasan itu terjadi sebelum dan sesudah Soeharto lenser pada 21 Mei 1998.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI