Suara.com - Angkatan Laut Indonesia, hari Senin (12/5/2015), membekali sekitar 500 pengungsi asal Rohingnya, Myanmar, dengan makanan, minuman, dan suplai medis sebelum membiarkan mereka menyeberang Selat Malaka menuju Malaysia.
Empat kapal Angkatan Laut Indonesia mengawal para penumpang perahu pengungsi keluar dari Tanjung Bambu Aye di Aceh Utara
"Para penumpang dalam keadaan hidup dan sehat," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Manahan Simorangkir seperti dikutip Reuters.
"Mereka meminta bantuan dan mereka tidak ingin pergi ke Indonesia. Mereka ingin pergi ke Malaysia, jadi kami memberangkatkan mereka setelah memberikan persediaan makanan, minuman, dan suplai medis," lanjut Manahan.
Sekitar 600 migran yang diduga pengungsi Rohingya dari Myanmar berhasil diselamatkan, setelah dua perahu kayu yang mereka tumpangi terdampar di lepas pantai provinsi Aceh Utara di Indonesia, Minggu
Pihak berwenang pada Minggu (11/5/2015) mengatakan kedua perahu itu penuh sesak, yang mengangkut hampir 100 perempuan dan puluhan anak-anak. Kedua perahu itu ditarik ke pantai oleh nelayan setelah kehabisan bahan bakar.
Badan pengungsi PBB UNHCR, memperkirakan 25.000 orang Rohingya dan Bangladesh menjadi manusia perahu dalam tiga bulan pertama tahun 2015. angka ini dua kali lebih banyak pada periode yang sama pada tahun 2014.
Dan diperkirakan sekitar 300 orang tewas di laut pada kuartal pertama tahun ini akibat kelaparan, dehidrasi dan kekerasan yang dilakukan oleh awak kapal. (Reuters)