Buruh Perempuan di Vietnam Rentan Terkena Penyakit Seks

Selasa, 12 Mei 2015 | 06:20 WIB
Buruh Perempuan di Vietnam Rentan Terkena Penyakit Seks
Ilustrasi perempuan stress. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vietnam salah satu negara 'buruh' yang mempunyai industri padat karya besar seperti Kota Jakarta di Indonesia. Namun kehidupan perburuhan di sana memprihatinkan. Terutama untuk perempuan.

Kisah itu diceritakan 2 buruh perempuan dalam sebuah konferensi perburuhan di Hanoi akhir pekan kemarin. Media Thanh Nien News melansir banyak buruh perempuan di Vietnam tidak banyak tahu soal seks yang aman. Sehingga mereka hamil dan mudah menggugurkan kandungnnya.

Itu dialami perempuan asal Hanoi yang berusia 30 tahun. Dia tak ingin disebut namanya. Dia sudah 9 kali hamil. Sebelum menikah, dia 3 kali keguguran dan 3 kali aborsi. Itu akibat, perempuan itu berhubungan seks di luar nikah yang tak aman. Sekarang dia sudah punya 3 anak.

"Aku hamil dengan mudah," katanya.

Perempuan lainnya yang cerita berusia 19 tahun. Dia juga buruh di Hanoi. Dia berasal dari Bac Giang. Perempuan itu baru sekali aborsi, dan dia trauma.

"Itu sangat menakutkan ketika saya harus membuang janin secara paksa dari tubuh saya ke sungai," katanya.

Lembaga Center for Creative Initiatives in Health and Population mencatat 1 dari 3 buruh di Vietnam tidak sadar fungsi kondom dalam berhubungan seks. Bahkan hingga 85 persen pekerja tidak tahu tentang vaginitis atau servisitis.

Seorang aktivis perburuhan di sebuah pabrik garmen di Tan Thuan Industrial Zone, Thuy mengatakan banyak buruh perempuan muda tidak tahu cara menjaga organ intimnya.

"Saya mengelola sebuah tim dan banyak pekerja sering meminta hari libur untuk melakukan aborsi. Dan itu tentu saja kehamilan yang tak terduga. Mereka juga tidak tahu bagaimana mencegah HIV dan penyakit menular seksual (PMS)" katanya.

Sebenarnya serikat pekerja di perusahaan Vietnam sering memberikan penyuluhan soal seks yang aman. Namun tidak banyak buruh yang peduli. Mereka acuh.

"Serikat pekerja mendistribusikan selebaran tentang keselamatan kerja yang juga mencakup informasi tentang keluarga berencana dan pencegahan HIV. Tapi tidak semua pekerja mengerti, bahkan mereka tidak ingin repot-repot membacanya," jelas Thuy.

Catatan lain, sebuah survei sederhana dilakukan United Nations Population Fund (UNFPA). Dari 52 pekerja perempuan di kawasan industri Vietnam, hanya 3 pekerja yang mendengarkan dengan serius soal fungsi kondom.

Aktivis pencegahan HIV/AIDS di Ho Chi Minh, Ngo Thi Anh Dong mengatakan banyak pekerja melakukan seks yang tidak aman. Mereka tidak tahu pasangan seksnya memiliki penyakit menular atau HIV. (Thanh Nien News)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI