Kenapa Bocah "Tarzan" Aceh Berperilaku Ganjil?

Siswanto Suara.Com
Selasa, 12 Mei 2015 | 06:07 WIB
Kenapa Bocah "Tarzan" Aceh Berperilaku Ganjil?
Nasiran (14), bocah berkelakuan ganjil asal Blang Pidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh [suara.com/Alfiansyah Ocxie]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter spesialis anak yang menangani pasien bernama Nasiran, Mars Nasrah, mengatakan perilaku ganjil yang ditunjukkan bocah berusia 14 tahun itu diakibatkan tidak adanya interaksi sosial selama ini. Kemudian, ditambah lagi oleh orang tuanya yang bisu sehingga saat ia tumbuh dengan tanpa belajar cara komunikasi, selain melalui isyarat.

"Ada kemungkinan hal yang terjadi pada Nasiran itu akibat tidak adanya interaksi sosial. Ibunya yang bisu, juga tidak mampu berbuat apa-apa. Sehingga saat ia melewati masa-masa permanen, tak ada perlakuan yang layak yang dapat ia contoh," kata Mars di Banda Aceh, Senin (11/5/2015).

Mars mengatakan kasus Nasiran merupakan yang pertama yang ditangani di Rumah Sakit Zainoel Abidin.

Itu sebabnya, dalam menangani pasien yang tidak diketahui keberadaan saudaranya ini, dokter rumah sakit meminta pendampingan beberapa dokter lintas divisi, termasuk melibatkan perwakilan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya.


Kata dia, untuk membentuk Nasiran berperilaku normal, untuk saat ini dokter rumah sakit hanya dapat melakukan beberapa langkah, di antaranya memberikan penanganan medis yang baik dan optimal.

"Misalnya kita memberi asupan gizi. Kemudian kita ajari kembali bagaimana cara makan yang benar, makan tepat waktu dan sebagainya. Ini pelan-pelan kita lakukan sambil terus memantau perkembangan dia," tutur Mars.

Sedangkan untuk masalah perilaku, dokter rumah sakit melibatkan seluruh divisi bagian rehab medik, seperti menghadirkan psikolog.

"Tahap pengobatan terhadap penyakit yang ditangani itu selama dua minggu. Sedangkan hal lain ini kan butuh proses yang panjang, karena dia tidak pernah berinteraksi," ujarnya.

Pun demikian, kata Mars, jelang dua minggu keberadaan Nasiran di RSUZAkondisinya kian membaik. Sedikit demi sedikit ia mulai paham untuk memberi tanda jika menginginkan sesuatu. 

"Saat dia lapar dia sudah bisa memberikan isyarat dan tidak makan apa yang di sekitar. Begitu juga saat ingin buang air, minum dan lainnya. Pelan sudah mulai mengerti. Tidak seperti kondisi awal saat dia kita terima," katanya. [Alfiansyah Ocxie]

Berita terkait

Dokter Jelaskan Kondisi Kesehatan Bocah "Tarzan" Asal Aceh

REKOMENDASI

TERKINI