Suara.com - Antrian calon haji di Kalimantan Selatan yang masuk daftar tunggu (waiting list) diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah merupakan paling lama dibanding provinsi lain di Indonesia.
"Antrian daftar tunggu calon haji mencapai 23 tahun dan merupakan yang paling lama di Indonesia," ujar Kakanwil Kementerian Agama Kalsel M Thambrin di Banjarbaru, Senin (11/5/2015).
Ia mengatakan, antrian calon haji Kalsel mendahului Provinsi Sulawesi Selatan dan Aceh yang sebelumnya menjadi antrian paling lama di negara dengan penduduk mayoritas Islam ini. Disebutkan, setiap hari selalu ada pendaftar calon haji di kantor Kemenag baik kabupaten dan kota di seluruh Kalsel dengan jumlah yang bervariasi hingga mencapai belasan jemaah.
"Jumlah pendaftar calon haji bervariasi dan paling tinggi dari Kota Banjarmasin mencapai 12 orang per hari, Kabupaten Banjar 10 orang dan jemaah daerah lain," sebutnya.
Dijelaskan, antrian yang mencapai 23 tahun dengan asumsi kuota calon haji Kalsel per tahun melalui Embarkasi Banjarmasin tetap sebanyak 3.500 calon jemaah haji.
"Jika kuota tetap sebanyak 3.500 jemaah yang diberangkatkan setiap tahun maka calon haji yang mendaftar sekarang baru bisa diberangkatkan 23 tahun kemudian," ungkapnya.
Ia mengharapkan, kuota jemaah haji Kalsel ditambah seiring selesainya proyek perluasan Masjidil Haram yang ditargetkan rampung pada tahun 2016. Kalsel, ujarnya, terkena imbas pengurangan kuota haji nasional karena perluasan Masjidil Haram.
"Namun jika proyek selesai diharapkan kuota haji Kalsel bertambah," ucapnya.
Diharapkan, penambahan kuota jemaah haji Kalsel menjadi 4.000 hingga 5.000 jemaah sehingga akan memangkas daftar tunggu sekaligus mempercepatan pemberangkatan.
"Kami siap memperjuangkan agar kuota calon haji bagi Kalsel ditambah karena tingginya keinginan anggota masyarakat menunaikan ibadah haji," katanya. (Antara)