Suara.com - Seorang penjaga toko memutuskan berhenti kerja setelah atasannya menuduh ia mencuri dan menggeledah pakaian dalamnya. Parahnya, perbuatan itu dilakukan si atasan di depan pelanggan dan rekan-rekan sesama karyawan.
Naomi Scott, (17), si karyawati, mengaku amat malu dengan peristiwa yang menimpa dirinya. Yang membuat ia makin kesal, si atasan tak meminta maaf setelah tak menemukan bukti bahwa ia mencuri.
Remaja itu menceritakan dari awal bagaimana insiden memalukan itu terjadi. Remaja yang hanya diberi upah 3,91 Poundsterling atau sekitar Rp78 ribu per jam itu mengaku, salah satu supervisor perempuan meminta dirinya dan dua rekannya untuk melepas bra dan menyerahkannya. Si supervisor ingin memeriksa, apakah mereka menyembunyikan uang di dalam pakaian dalam tersebut.
"Ia bilang, 'kami harus menggeledah bra kalian'," kisah Naomi.
"Ia meminta dua atau tiga dari kami untuk melepas bra kami," lanjutnya.
"Mereka mengira kami mencuri uang. Itu menunjukkan bahwa mereka tidak percaya pada karyawan mereka. Saya tidak pernah mencuri sepanjang hidup saya," bela Naomi.
"Lalu, ia (si supervisor) pergi begitu saja, tidak ada permintaan maaf. Saya terkejut. Ini menjijikan. Saya malu," kata Naomi.
Tak nyaman dengan cara atasan memperlakukannya, Naomi mengundurkan diri empat hari kemudian. Ketika dikonfirmasi mengenai hal itu, pihak pengelola toko membuat klarifikasi.
"Ini adalah insiden yang amat disesalkan. Kami telah mengambil langkah agar hal semacam ini tidak terulang kembali," kata juru bicara Poundland, toko yang menjual barang-barang berharga tak lebih dari 1 Poundsterling itu. (Metro)