Suara.com - Sebuah bongkahan batu akik di Jalan Raya Mandala, Tomang, Jakarta Barat, yang sempat menjadi tontonan warga telah disita oleh pihak kelurahan Tomang. Penyitaan itu dilakukan Sabtu (9/5/2015) pagi.
"Tadi pagi kami sudah amankan dan kami bawa ke kelurahan," kata Haryantho ketua RW 04, Mandala Raya.
Penyitaan itu dilakukan lantaran banyak warga yang berebut untuk mengambil batu tersebut dan mengganggu warga sekitar. Batu yang disita itu berdiameter 1,5 meter dan berwarna hijau.
"Sudah banyak keluhan. Katanya ada batu akik, terus yang datang di luar warga kita," lanjutnya.
Sebelumnya di jalan itu ada batu di atas trotoar yang bikin heboh. Pasalnya, batu ini dianggap berharga sehingga sejumlah orang suka menyongkelnya untuk kemudian dibuat jadi batu cincin.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak kaget dengan informasi itu. Bahkan, ia menyebut ada batu di sungai yang juga dibongkar warga. Sayangnya, Ahok tidak merinci informasi lokasi sungainya.
"Saya dengar bukan hanya itu (Jalan Mandala), malahan ada batu-batu yang di sungai dibongkar orang," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (8/5/2015) kemarin.
Untuk kasus batu di atas trotoar Jalan Mandala, Ahok mengatakan orang-orang yang mengambilnya bisa ditindak secara hukum.
"Harus ditangkap, kalau kita tahu, kita tangkap," katanya.
Menurut Ahok tindakan warga mengambil batu di atas trotoar bisa masuk ranah pidana.
"Delik pencurian, dipindanakan saja," kata Ahok.
Menurut informasi yang dihimpun suara.com, warga yang datang untuk menyongkel batu berganti-ganti. Mereka menggunakan palu dan pahat untuk memecahkannya sedikit demi sedikit.
Posisi batu tersebut tepat di atas trotoar. Banyak informasi yang muncul, ada yang menyebut itu batu giok.