Presiden Jokowi Dianugerahi Gelar Adat "Biji Nagara Madafalo"

Jum'at, 08 Mei 2015 | 14:51 WIB
Presiden Jokowi Dianugerahi Gelar Adat "Biji Nagara Madafalo"
Presiden Joko Widodo saat membagikan buku tulis kepada anak-anak. (suara.com/ Dwi Bowo Rahardjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat gelar adat "Biji Nagara Madafalo" atau Yang Dipertuan Agung Anak Negara, dari Kesultanan Tidore, Maluku Utara.

"Aku bertahta di singasana, memerintahkan Bala Rakyat jin dan manusia, dengan ini mengangkat dan menganugerahkan gelar kehormatan kepada saudara saya Bapak Ir H Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, sebagai 'Biji Nagara Madafalo Kesultanan Tidore,'" ungkap Sultan Tidore, H Husaeinsyah, Jumat (8/7/2015).

Disebutkan, pertimbangan penganugerahan gelar ini berdasarkan catatan sejarah dan adat keraton yang konsisten untuk pelestarian adat, walaupun mengalami keterbatasan sarana dan prasarana. Penganugerahan gelar ini juga disebut merupakan upaya keraton dan lembaga adat di daerah dalam pelestarian budaya.

"Untuk terpeliharanya adat daerah, sebagai bagian (dari) meningkatkan ketahanan bangsa di bidang kebudayaan, perlu dikembangkan kerja sama yang sinergis antara pemerintah daerah dan pusat," tutur Sultan Tidore lagi.

Acara penganugerahan gelar ini sendiri dilakukan secara adat, dengan memakaikan jubah putih dan topi khas Kesultanan Tidore. Seusai penganugerahan gelar, Presiden Jokowi pun berkesempatan melakukan salat Jumat bersama masyarakat Tidore.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Maluku Utara yang menerima hangat kedatangannya.

"Terima kasih disambut dengan hangat," ungkap Jokowi, yang berjanji akan sering berkunjung kembali.

Kedatangan Presiden Jokowi dan rombongan di Ternate disambut antusias masyarakat. Sepanjang perjalanan dari Bandara Babullah sampai Hotel Amara Bela tampak dipenuhi ribuan masyarakat, sehingga laju perjalanan rombongan pun sering tersendat.

Antusias masyarakat ini membuat Presiden Jokowi pun sering turun dari mobilnya, untuk bersalaman dan membagikan buku serta kaos. Hal yang sama juga terjadi di Kota Sofifi dan Tidore, di mana Jokowi sering turun dari mobil, sementara masyarakat pun mengejarnya.

Kondisi ini jelas membuat pihak keamanan dan pengawal Presiden senantiasa kewalahan. Namun diketahui, kebiasaan Presiden Jokowi turun dari kendaraan dan membagikan kaos serta buku, hampir selalu dilakukannya setiap kali melakukan kunjungan ke daerah. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI