Suara.com - Setelah kasus pabrik kerupuk jengkol diduga dicampur bahan kimia boraks di Jalan Kampung Pulo Harapan Indah, RT 7/10, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, terbongkar, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menghibahkan mobil laboratorium kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Dengan adanya mobil laboratorium, proses pengawasan dan pendataan usaha bidang kuliner di Ibu Kota menjadi lebih praktis dan mudah.
"Semua harus terdaftar. Kita udah MoU dengan BPOM. Kita kasih hibah, alat-alat lab yang bergerak. Mobile," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Ahok menginginkan semua usaha kuliner terdaftar agar ada jaminan makanan atau minuman yang dijual tidak membahayakan kesehatan konsumen. Apalagi, kata Ahok, pemerintah sekarang pemerintah sedang giat-giatnya mendorong pengembangan pariwisata kuliner.
Tak hanya itu, pemerintah Jakarta sekarang juga sedang menerapkan pembayaran e-money kepada pedagang kaki lima. Kebijakan ini juga merupakan bagian dari pengawasan dan pendataan terhadap tempat usaha.
"Kita mulai data PKL mana dengan kartu ini (e-money). Begitu dia teruji memakai bahan yang tidak baik, maka kami akan cabut izin dia dagang di seluruh Jakarta. " kata Ahok.