Suara.com - Banyak cara yang dilakukan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk menarik warga Eropa untuk bergabung menjadi para jihadis.
Setelah menggunakan jejaring sosial dan janji iming-iming gaji tinggi kalau mau bergabung ikut berperang dari markasnya di dua negara itu, kini ISIS memakai cara yang lebih hedonis.
ISIS memilih membangun hotel dan mal belanja sendiri untuk dijadikan daya tarik agar warga Eropa menjadi legiun asing dan ikut berperang.
Seperti dilansir Dailystar, Jumat (8/5/2015), mal yang dibangun ISIS tak jauh berbeda dengan mal lainnya yang menyediakan aneka macam barang, kecuali merek Nike yang dianggap anti Islam.
Setiap barang yang dijual di mal tersebut sebelum nya sudah disortir dulu dan semua yang berkaitan dengan produk Amerika dilarang.
Mal yang diberi nama Khilafah itu juga hanya menjual buku-buku yang berkaitan dengan naskah agama dan tak sembarang buku bisa dijual.
Mal itu didirikan di Mosul, kota penghasil minyak di Irak yang kini sudah dikuasai ISIS.
Dari foto yang dipublikasikan di jejaring sosial, menggambarkan kegiatan jual beli dan sejumlah pembelinya menaiki eskalator.
“ISIS ingin menunjukkan orang-orang di Inggris dan negara-negara barat kalau mereka tidak sepenuhnya di era kegelapan,” kata salah seorang warga yang diam-diam anti ISIS di Raqqa, Suriah.