Ini Penjelasan Sultan Terkait Sabdaraja

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 07 Mei 2015 | 19:31 WIB
Ini Penjelasan Sultan Terkait Sabdaraja
Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyampaikan titah Sabdatama di Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta, Jumat (6/3) [Antara/Agus Nugroho].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X menyadari akan muncul pro-kontra di dalam internal keraton dan masyarakat usai dikeluarkannya Sabdaraja.

"Saya sudah tahu dari awal akan menimbulkan pro dan kontra," kata Sultan usai melakukan penanaman bibit nyamplung di RPH Gubug Rubuh, Playen, Gunung Kidul, Kamis (7/5/2015).

Sultan mengatakan mulai besok kemungkinan akan banyak masyarakat yang meminta klarifikasi terkait Sabdaraja yang dikeluarkan dua kali oleh Sultan, yakni pada 30 April dan 5 Mei lalu.

"Bagi saya berbeda tidak masalah dan mulai besok pasti ada masyarakat yang meminta klarifikasi terkait Sabdaraja," katanya.

Disinggung mengenai pro-kontra dari dalam keraton, Sultan mengaku sudah dua kali mengundang adik-adiknya untuk mendengar sabda namun tidak mau datang.

"Bagaimana saya mau menjelaskan dan bagaiaman mereka tahu isi Sabdaraja, sementara isi sabda yang dimuat di media itu salah," katanya.

Ia berharap adiknya belajar mengenai falsafah Jawa untuk menggunakan hati untuk melihat permasalahan yang ada.

"Adik-adik saya tidak mau belajar terkait ini (falsafah Jawa) yang melihat segala sesuatu menggunakan ini (menunjuk dada), bukan ini (menunjuk kepala), mesti kleru (salah)," kata Sultan.

Sultan mengaku akan mengundang lagi adik-adiknya jika Sabdaraja sudah selesai dibahas. Ia mengaku tidak mau mengomentari terkait adanya pertemuan adik-adiknya untuk membahas masalah Sabdaraja. Sultan mengaku akan menggelar jumpa pers terkait masalah ini.

"Bagi saya tidak masalah, pro-kontra itu biasa, tapi yang jelas saya selama ini menghindari pers, dengan harapan adik -adik saya tidak tahu, dan komentar mereka salah," kata dia.

Sultan membantah memiliki dukun atau pembisik yang saat ini banyak ditudingkan kepadanya.  Menurutnya, sejak dari dahulu dirinya selalu diminta oleh ayahhandanya Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk datang ke makam leluhur, karena ayahnya lebih banyak di Jakarta. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI