Kartu Identitas Alma Parahita Ditemukan di Sebuah RS di Kathmandu

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 07 Mei 2015 | 17:08 WIB
Kartu Identitas Alma Parahita Ditemukan di Sebuah RS di Kathmandu
Evakuasi korban gempa Nepal. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim penyelamatan dan evakuasi WNI di Nepal telah menemukan kartu identitas milik Alma Parahita di Kathmandu, salah satu dari enam WNI yang hingga kini belum diketahui keberadaannya menyusul gempa yang mengguncang Nepa pekan lalu. Parahita merupakan satu dari tiga pendaki asal Indonesia yang terakhir diketahui berada di Langtang, Nepal, sebelum terjadi gempa 7,9 SR mengguncang negara tersebut.

Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Wiranata-atmadja melalui sambungan telepon, Kamis (7/5/2015), mengatakan kartu identitas tersebut ditemukan saat tim melakukan penyisiran ke Rumah Sakit Teaching University (TU), Kathmandu, Nepal, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Tim beranggotakan lima orang dari unsur Kemlu dan TNI AU dengan dipimpin oleh Dubes Gatot Abdullah Mansyur, berangkat ke RS tersebut untuk menindaklanjuti informasi dari polisi militer Nepal bahwa telah ditemukan setumpuk kartu identitas warga negara asing dari Langtang.

Tim penyisiran kemudian melakukan identifikasi dan ditemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu keanggotaan klub kebugaran dan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) milik Alma Parahita.

Dari keterangan yang diperoleh dari polisi militer Nepal, kartu ditemukan oleh tim pencari Spanyol di Langtang, yang kemudian menyerahkannya kepada otoritas Nepal.

"Saat ini kita sedang melakukan analisis lebih lanjut untuk mencari koordinat ditemukannya kartu-kartu tersebut. Mudah-mudahan kalau kita tahu lokasi ditemukannya, asumsinya tidak akan terlalu jauh dari pemiliknya," kata Dubes Iwan.

Menurut rencana, Dubes Iwan akan memimpin beberapa anggota tim untuk terbang menggunakan helikopter ke pangkalan militer Nepal di Dhunche, untuk mencari informasi lebih lanjut.

"Saya akan memimpin langsung ke Dhunche, karena siapa tahu kita butuh negosiasi dan koordinasi dengan komandan militer SAR di Dhunche," kata dia.

Dhunche merupakan pemberhentian pertama untuk melakukan pendakian Gunung Everest dari Kathmandu, yang diperlukan 5-6 jam perjalanan dengan mobil.

Alma Parahita merupakan salah satu dari tiga pendaki anggota Taruna Hiking Club (THC), termasuk Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat, yang keberadaannya terakhir kali disebutkan oleh seorang warga Swedia bernama Elizabeth Bachs yang bertemu ketiganya pada 24 April di Everest Guest House, Langtang, Nepal, di ketinggian sekitar 3.000 mdpl di Pegunungan Himalaya. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI