Larang Wartawan Tanya, Albiner Takut Jokowi Tak Bisa Jawab

Laban Laisila
Larang Wartawan Tanya, Albiner Takut Jokowi Tak Bisa Jawab
Unjuk rasa Jurnalis di Palu, Sulawesi Tengah. [Antara]

Kabiro Pers Istana klarifikasi tuduhan intimidasi wartawan suara.com

Suara.com - Kepala Biro Pers Istana Albiner Sitompul membantah menghalang-halangi kerja dan mengintimidasi wartawan suara.com saat melakukan liputan acara Presien Joko Widodo di Bantul, Yogyakarta.

Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam (5/5/2015), Albiner mengatakan tidak pernah menjewer dan memegang pinggang wartawan yang bersangkutan.

Kendati demikian, dia mengakui kalau sempat mempertanyakan soal apa materi pertanyaan yang hendak disampaikan ke Presiden Jokowi.

“Hal ini dilakukan agar Bapak Presiden Joko Widodo sebagai narasumber siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,” kata Albiner.

Baca Juga: Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024

Alibiner juga sekaligus mengeklarifikasi penilaian organisasi profesi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang menyebutnya menghambat tugas jurnalistik.

Seperti diberitakan sebelumnya, wartawan suara.com Wita Ayodyaputri dihalang-halangi saat melakukan tugasnya dan dilecehkan oleh Albiner yang terus memegang pinggang saat sesi wawancara dengan Jokowi.

Kejadian ini bermula saat Wita meliput kegiatan peluncuran program listrik nasional 35 ribu megawatt di Pantai Goa Cemara, Desa Gadingsari, Sanden, Bantul, yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Senin (4/5/2015).

Selain meliput peluncuran program listrik 35.000 MW, Wita hendak meminta tanggapan Jokowi tentang aksi bakar diri seorang buruh di Jakarta saat momentum Hari Buruh Internasional (Mayday) Jumat 1 Mei 2015.

Pada waktu itu, wawancara langsung dengan Presiden hanya memungkinkan dengan doorstop, mengingat ketika itu Presiden hendak meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Animator Film Disney & Pixar Dihukum 25 Tahun Penjara Atas Pemerkosaan Anak yang Disiarkan Langsung

Pada saat wawancara doorstop, posisi korban berada di bagian belakang kerumunan awak media yang tengah mewawancarai Presiden tentang isu lainnya.