Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membentuk Komando Operasi Khusus Gabungan. Tim ini terdiri dari pasukan khusus dari semua matra atau angkatan, yakni Kopassus-AD, Paskhas-AU, dan Denjaka-AL.
"Kami akan standby-kan dalam enam bulan. Tempatnya tertentu dan mereka diberikan akomodasi, logistik. Jadi jika sewaktu-waktu diperlukan, Panglima TNI bisa siap. Bila ada ancaman, Panglima bisa peringatkan (lawan)," kata Moeldoko.
Dia menjelaskan pasukan khusus gabungan TNI akan dikomandoi secara bergilir dari setiap komandan pasukan khusus angkatan. Untuk komandan angkatan pertama akan dipimpin oleh komandan Jenderal Kopassus dari AD, kemudian bergilir ke Komandan Marinir, selanjutnya Komandan Paskhas.
"Ini pasukan yang standby apabila diperlukan dalam hitungan menit dan detik siap diberangkatkan. Rencana sementara kami akan tempatkan pos Sentul. Semua negara dalam menghadapi lingkungan seperti ini memiliki pasukan operasi khusus," kata dia.
Menurutnya jumlah personel pasukan gabungan tidak sebanyak pasukan di batalyon.
"Jumlah personil maksimum 70 orang, karena ini pasukan khusus. Jadi tidak perlu banyak-banyak," katanya.
Panglima TNI Bentuk Pasukan Operasi Khusus Gabungan
Selasa, 05 Mei 2015 | 13:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Femisida di Papua: Puncak Gunung Es Kekerasan Terhadap Perempuan?
22 Desember 2024 | 19:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI