Jokowi akan Cek Kasus Aktivis FSPMI Bunuh Diri di GBK

Siswanto Suara.Com
Senin, 04 Mei 2015 | 16:46 WIB
Jokowi akan Cek Kasus Aktivis FSPMI Bunuh Diri di GBK
Presiden Joko Widodo di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Obon menduga motif aksi buruh PT Tirta Alam Segar di kawasan industri MM2100, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ialah ingin menjadi seorang martir perjuangan buruh.

"Kalau saya lihat, dia terlibat banyak memperjuangkan teman-temannya yang mengalami kecelakaan kerja, seperti ada temannya yang tangannya buntung, status kerja temannya enggak jelas, kontrak terus, kemudian temannya dirawat, tapi Jamsosteknya dipotong setelah dirawat. Dia intens perjuangkan itu," kata Obon.

Sebastian juga sangat gigih memperjuangkan hak buruh untuk mendapatkan kesejahteraan.

"Beberapa kali dia terlibat ikut memperjuangkan ke pemerintah, tapi tidak ada tanggapan. Kelihatan dia frustasi," kata Obon.

Menurut Obon, Sebastian ingin semua pihak bisa melihat, mendengar, dan mengetahui tentang keadaan buruh.

Psikolog Efnie Indriani menduga motif yang dilakukan Sebastian adalah untuk memperjuangkan nilai-nilai yang diadopsinya terkait dengan hak buruh.

"Kalau orang sudah sampai berani bunuh diri berarti ada value yang dia adopsi. Ada orang-orang tertentu yang kepribadiannya diwarnai oleh believe. Believe ini terbentuk dari nilai-nilai yang diadopsinya, yang akhirnya mendorong dirinya melakukan aksi nekat seperti bunuh diri," kata Efnie kepada Suara.com.

Menurut sebuah survei, Efnie menambahkan ada 10 persen orang di dunia yang memiliki kepribadian untuk meyakini nilai-nilai yang dianutnya. Jika sudah merasuk ke alam bawah sadar, tak jarang orang yang termasuk dalam golongan ini melakukan segala upaya untuk memperjuangkannya.

"Dan biasanya sudah bisa sampai melakukan aksi nekat seperti itu, berarti nilai-nilai tersebut sudah betul-betul terinternalisasi ke dalam diri dia. Bisa saja dia berpikir, 'Aku mati seperti ini adalah pengorbanan yang hebat," imbuhnya.

Sebastian, menurut Efnie, bisa saja tak mempertimbangkan faktor istri dan masa depan keluarga ketika memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan aksi nekat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI