Aktivis FSPMI Bakar Diri, Ahok Punya Strategi Bantu Ekonomi Buruh

Senin, 04 Mei 2015 | 10:41 WIB
Aktivis FSPMI Bakar Diri, Ahok Punya Strategi Bantu Ekonomi Buruh
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memantau Ujian Nasional di SMK Negeri 27, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian pengurus Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia tingkat Pimpinan Unit Kerja PT Tirta Alam Segar di kawasan industri MM2100, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sebastian Manuputi (32), saat peringatan Hari Buruh Sedunia di stadion Gelora Bung Karno menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Untuk memastikan motif Sebastian bakar diri dan menjatuhkan diri dari atap stadion GBK, menurut Ahok, hal itu mesti konfirmasi ke pakar psikologi.

"Saya gak tahu (apa motif buruh bakar diri) mesti diteliti lagi, biar lebih jelas, saya bukan psikolog," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (4/5/2015).

Ketika dimintai pendapat mengenai kemungkinan aksi Sebastian untuk menjadi martir bagi perjuangan buruh yang belum sejahtera, Ahok belum tahu pasti.

"Mesti tanya sama psikolog atau pusat," kata Ahok.

Kasus yang menimpa Sebastian menjadi pelajaran penting bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kebutuhan dasar warga, seperti kesehatan, pendidikan, serta transportasi publik.

"Kenapa kita dorong kesehatan, ini di setiap puskesmas termasuk KJP (Kartu Jakarta Pintar). Anak buruh juga boleh dapat KJP selama dia gak mampu, itu dalam rangka menolong mereka punya biaya hidup," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur mengungkapkan dilema di dunia industri.

"Karena gak mungkin juga perusahaan (naikkan gaji). Karena buruh tuntut naik gaji, (tapi) kemampuan produksinya sama, ini akan membuat perusahaan bangkrut, kamu terus tuntut naik gaji kebutuhan hidup tinggi, produksi kamu tidak meningkat produktifitasnya, itu yang membuat orang bangkrut," kata Ahok.

Untuk menyikapi hal itu, kata Ahok, pemerintah Jakarta akan menyediakan beberapa kebutuhan warga, terutama buruh, agar tidak terus menerus mengandalkan kenaikan gaji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI