Suara.com - Sebanyak 3.773.372 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTS) di berbagai daerah di Indonesia mengikuti ujian nasional (UN) yang diselenggarakan mulai 4 Mei hingga 7 Mei.
"Selain pelaksanaan ujian nasional berbasis kertas, juga diselenggakan UN SMP berbasis komputer yang diikuti 9.512 sekolah," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Furqon, di Jakarta, Senin (4/5/2015).
Ujian Nasional (UN) hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Furqon mengatakan hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kendala pelaksanaan UN itu.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk tiga pemanfaatan. Pemetaan mutu program dan satuan pendidikan, dasar seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Standar nilai UN pada tahun ini yakni 5,5. Namun menurut Furqon, standar nilai tersebut bukan penentu kelulusan.
"Tapi kalau yang tidak mencapai tersebut, tidak perlu mengulang karena bukan penentu kelulusan," jelas dia.
Furqon berharap pelaksanaan UN dapat berjalan lancar dan tidak sampai terjadi kebocoran soal.
Sebelumnya, pada UN SMA terjadi kebocoran soal di internet. Soal tersebut diunggah melalui akun Google Drive, yang diduga dilakukan oknum perusahaan percetakan. (Antara)
Tiga Juta Lebih Pelajar Indonesia Ikuti UN
Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 04 Mei 2015 | 09:41 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI