Masa Kecil Tak Bahagia Bentuk Mayweather Jr Jadi Tak Terkalahkan

Yusuf Abdillah Suara.Com
Minggu, 03 Mei 2015 | 18:35 WIB
Masa Kecil Tak Bahagia Bentuk Mayweather Jr Jadi Tak Terkalahkan
Floyd Mayweather Jr, tak terkalahkan dalam 48 pertarungan. [REUTERS/Steve Marcus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duel yang disebut sebagai yang paling akbar abad ini akhirnya dimenangkan oleh Floyd Mayweather Jr. Petinju asal Amerika Serikat itu menang angka mutlak atas Manny Pacquaio pada duel di MGM Grand, Las Vegas, AS, Minggu (3/5) WIB.

Bukan Mayweather namanya jika tak ada kontrovesi yang mengikutinya. Kini, gaya bertarungnya yang membuat banyak pihak tak puas melihat pertarungannya. Tapi, tentu saja itu tak menjadi soal bagi Mayweather, yang selama hidupnya penuh dengan pro-kontra.

Lahir pada 24 Februari 1977 di Grand Rapids, Michigan, olahraga tinju mengalir dalam darahnya. Mayweather Jr lahir di dalam keluarga tinju. Ayahnya Floyd Mayweather Sr adalah petinju besar, pamannya Jeff Mayweather adalah mantan juara IBO Super Featherweight. Pamannya yang lain, Roger Mayweather, adalah mantan juara WBC Super-lightweight.

Namun, lahir di antara nama-nama besar tinju dunia justru membuat Mayweather Jr tertekan. Apalagi kondisi dalam rumahnya juga tak bisa dikatakan ideal.

Sang ibu yang merupakan pemakai narkoba, sedangkan sang ayah hanya mengerti soal tinju. Mayweather acap menyaksikan kedua orang tuanya bertengkar. Bahkan suatu waktu, Mayweather Jr nyaris menjadi korban pertengkaran yang melibatkan senjata api.

Saat itu adik sang ibu menodongkan pistol ke arah ayahnya. Luar biasanya, sang ayah kemudian menjadikan anaknya sebagai tameng, seperti yang diakuinya kepada media. "Saya menggunakan dia (Floyd), jika tidak saya tak akan ada hari ini. Tapi saya tetap tertembak di kaki," kata Mayweather Sr.

Karena luka tembak di kaki itulah Mayweather Sr harus mengakhiri kariernya sebagai petinju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI