Warga Minta Transjakarta Tak Beroperasi Saat Car Free Day

Minggu, 03 Mei 2015 | 12:39 WIB
Warga Minta Transjakarta Tak Beroperasi Saat Car Free Day
Transjakarta. (Suara.com/ Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Jakarta masih belum puas dengan pelaksanaan car free day. Mereka minta pemerintah juga menghentikan layanan bus Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota agar tak mengganggu hari bebas kendaraan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.

"Kalau mau busway-nya di stop untuk beberapa jam sama kaya mobil. Percuma kalau car free day masih ada asap kendaraan, kan sama aja bohong," kata Anisa saat ditemui suara.com di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (3/5/2015).

Menurut Anisa keberadaan bus Tansjakarta sangat mengganggu warga yang tengah olahraga. Selain itu, moda transportasi publik tersebut, dia nilai bisa membahayakan keselamatan warga yang tengah menikmati car free day.

"Kalau ada busway agak terganggu juga sih mas, takut keserempet," kata dia.

Sayangnya, ia tidak berbicara soal sisi positif keberadaan bus Transjakarta. Ia hanya bicara dari sisi kepentingan penikmat orang yang tengah olahraga.

"Kalau bisa kendaraan benar-benar bisa dilarang masuk di area car free day. Sampai siang nggak ada bus, ga ada kendaraan sama sekali," kata dia.

Di tempat yang sama, Dera, mengatakan ia dan keluarganya sangat menikmati car free day.

"Masih kok, karena kan demi kesehatan kita juga ya, dan itu baik juga buat masyarakat Jakarta khususnya. Sabtu-Minggu kan bisa buat jalan, kumpul-kumpul sama keluarga," katanya.

Sama halnya dengan Dera, Zaenab, mahasiswi Trisakti juga mengatakan sisi positif car free day sangat banyak.

"Bagus sih, selain buat olahraga banyak acara lain di sini kalau car free day, bebas dari polusi kendaraan juga," kata dia.

Car free day di Jakarta berlangsung tiap hari Minggu mulai pukul 06.00-11.00 WIB sejak 10 tahun yang lalu. Area CFD digelar sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin.

Bundaran HI biasanya menjadi pusat kegiatan karena letaknya yang berada di tengah-tengah kota.

Seiring dengan antusiasme warga datang ke kawasan tersebut, lama-lama bermunculan pasar di sekitarnya, bahkan pengamen, kemudian, pencopet, juga ikut cari rezeki di sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI