Menlu Iran dan Senator Amerika Berantem di Twitter Soal Nuklir

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 02 Mei 2015 | 05:30 WIB
Menlu Iran dan Senator Amerika Berantem di Twitter Soal Nuklir
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (Reuters).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah perdebatan panas soal kebijakan luar negeri Washington terhadap Teheran, salah seorang senator Amerika Serikat Tom Cotton yang dikenal rajin mengritik perundingan nuklir menggunakan Twitter untuk menyerang Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif.

Melalui media sosial tersebut, Cotton menantang Zarif datang ke Washington untuk berdebat soal "sejarah tirani, pengkhianatan, dan teror", yang pernah dilakukan Iran.

Tantangan tersebut disampaikan, setelah Zarif menyebut nama Cotton saat berpidato di Universitas New York.

Zarif mengatakan, bahwa sanksi terhadap Iran akan dicabut jika kesepakatan internasional tercapai soal program nuklir Teheran.

 "Tidak peduli apakah Senator Cotton menyukainya atau tidak,” seru Zarif.

Cotton, politisi Partai Republik asal negara bagian Arkansas, menyerang balik sang menteri luar negeri dengan mengatakan bahwa Zarif "bersembunyi" di Amerika Serikat saat negaranya berperang dengan Irak pada 1980-an.

Padahal, pada masa tersebut, Zarif (58) menempuh pendidikan di Amerika Serikat.

"Anda tidak menunjukkan keberanian dengan bersembunyi di Amerika Serikat saat negara Anda berperang untuk menyelamatkan diri. Anda justru menunjukkan sikap pengecut yang juga masih nampak pada hari ini," tulis Cotton, yang merupakan mantan kapten angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Juru bicara Cotton mengatakan, bahwa sang senator sendiri yang menulis status di Twitter tersebut.

Saat menanggapi serangan Cotton, Zarif merespon dengan menulis bahwa "diplomasi yang serius, bukan fitnah, adalah apa yang dibutuhkan oleh kami."

Zarif juga tidak menunjukkan tanda-tanda kemarahan atas pernyataan Cotton dan bahkan memberi selamat atas kelahiran anak pertama sang senator.

"Semoga Anda dan keluarga Anda diberkahi dengan kehadiran dia (sang anak)," kata Zarif.

Pada Maret, Cotton menulis surat soal Iran yang ditandatangani oleh 47 dari 57 senator Amerika Serikat.

Surat itu berisi peringatan bahwa kesepakatan nuklir yang dicapai oleh Presiden Barack Obama dengan Iran hanya akan bertahan selama Partai Demokrat berkuasa.

Tindakan Cotton itu merupakan intervensi atas politik luar negeri pemerintah Amerika Serikat yang jarang dilakukan oleh Senat dan sempat memicu kemarahan dari Gedung Putih dan Partai Demokrat. (Reuters/Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI