Suara.com - Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri makin panas pasca-ditetapkannya Ketua KPK non-aktif Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK non-aktif Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Konflik makin menjadi-jadi setelah Jumat (1/5/2015) dini hari, penyidik KPK Novel Baswedan ditangkap oleh Bareksrim Polri.
Untuk meredam konflik, pimpinan KPK berencana menghadap Presiden Joko Widodo (JOkowi). Presiden diharapkan mampu menengahi 'perang dingin' antara dua lembaga penegak hukum itu.
"Tapi memang ada upaya-upaya untuk itu. Tadi menyampaikan ke banyak pihak agar situasi dan kondisi kondusif antara KPK Polri kalau memang diperlukan bisa saja," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP di gedung KPK, Jakarta, Jumat (1/5/2015).
Namun, Johan belum bisa memastikan kapan pertemuan dengan Jokowi bakal terjadi. Saat ini, Jokowi masih disibukkan dengan sejumlah urusan kenegaraan.
"(Soal pertemuan) belum dibahas, berhubungan dengan presiden sibuk banyak persoalan," kata Johan.