Suara.com - Aliansi buruh diminta untuk mempunyai alat politik untuk ke depannya. Demikian yang terdengar dari orasi Sekjen Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI), Michael, saat perayaan hari buruh (Mayday) 1 Mei di depan Istana Negara, Jumat (1/5/2015).
Dalam orasinya, dia mengatakan bahwa sudah saatnya buruh mempunyai alat politik yang lahir dari rahimnya sendiri. Hal itu menyusul rasa kecewa terhadap elite politik yang ternyata terus membohongi, lantaran tak peka dengan nasib buruh Indonesia.
"Kawan-kawan kita sepakat untuk membuat partai buruh. Kita sepakat untuk memilik pemimpin yang bisa menyuarakan suara kita di parlemen. Dan jangan berjuang dari bawah terus," kata dia.
"Kita juga wajib membangun kekuatan politik yang lahir dari rahim rakyat dan menentang sistem kapitalisme di Indonesia. Maka tugas kita selanjutnya adalah kaum buruh untuk menyatukan kekuatan buruh, yang saat ini masih tercerai-berai," sambungnya.
Menurut dia, dengan kekuatan politik yang dibentuk oleh kaum buruh --yang dibentuk dalam sebuah partai politik, akan lebih dapat menjamin perjuangan buruh maupun pekerja di Indonesia dari semua sektor. Karenanya dia berharap aliansi buruh bisa bersatu untuk membentuk wadah politik.
"Kita tidak lagi pandang bendera, kita butuh persatuan. Karena rezim Jokowi-JK jelas-jelas abai beberapa kali kita melangalami kenaikan BBM dengan berusaha mencabut subsidi, presiden ini bukan presiden rakyat," tandas dia.
Buruh Akan Bentuk Partai Politik
Jum'at, 01 Mei 2015 | 15:40 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
12 Tahun Absen, Jembatan Cikarang Resmi Beroperasi Bersamaan Hari Buruh Internasional 2024
02 Mei 2024 | 09:39 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI