Suara.com - Peneliti Perburuhan dari LIPI, Titik Handayani melihat tidak ada yang beda dari tuntutan-tuntutan buruh dari tahun ke tahun saat May Day atau Hari Buruh Internasional. Buruh akan terus menuntut hal itu.
Dua tuntutan akan terus disuarakan buruh adalah permintaaan upah layah dan penghapusan sistem pekerja alih daya. Titik menilai dua hal itu menyangkut upaya peningkatan kesejahteraan.
"Tuntutan buruh terhadap 2 hal itu adalah tuntutan abadi. Tetappi memang hal yang wajar," jelas Titik saat berbincang dengan suara.com, Kamis (30/4/2015) malam.
Titik mengatakan untuk perusahaan besar, sistem upah minimum dinilai tidak masalah. Namun untuk perusahaan kecil dan padat karya yang selalu 'berteriak'.
"Banyak industri kecil menengah atau padat karya selalu keberatan dengan peningkatan upah minimum yang cukup signifikan tiap tahun tanpa disertai dengan peningkatan produktivitas dari pekerja," paparnya.
Ratusan ribu buruh di Jakarta akan turun aksi unjuk rasa turun ke jalan pada peringatan Mayday hari ini. Aksi Mayday nanti akan menyerukan dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Salah satunya soal kesejahteraan dan menolak aset-aset strategis negara diserahkan kepada swasta. Selain itu upah layak dan jaminan pensiun buat buruh juga jadi tuntutan.