Suara.com - Konfererasi Serikat Buruh Internasional atau ITUC menyatakan banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan diskriminasi terhadap perempuan. Mereka juga dibayar murah.
General Secretary of the International Trade Union Confederation (ITUC) Sharan Burrow mengatakan pekerja perempuan melakukan kerja ganda. Menjadi buruh perusahaan dan mengurus anak di rumah.
"Mereka dipaksa bekerja dengan sangat keras namun upah yang diterima tidak sesuai. Bahkan wanita-wanita tersebut hanya bisa mengurus anak mereka di malam hari. Sekita jam 10 malam wanita tersebut harus membuat makanan dan pekerjaan rumah tangga lainnya," jelas dia saat menghadiri Forum Wanita Buruh Indonesia, di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Sharan Burrow akan menghadiri perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2015 di Indonesia. Dia ingin mengkampanyekan kepada para perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menjadi perusahaan yang memikirkan keberlangsungan hidup kaum buruh.
"Besok, kami (ITUC) akan ikut memperingati hari buruh. Kami akan mengkampanyekan untuk lebih baik. Karena selama ini kaum buruh masih di pandang hanya sebagai pekerja," kata Sharan.